Laporan Praktikum KAJIAN FILOGENETIK GENUS Monyet (Macaca) BERDASARKAN DNA MITOKONDRIA (Cytochrome c Oxidase Sub Unit 1)
KAJIAN FILOGENETIK GENUS Monyet (Macaca)
BERDASARKAN DNA MITOKONDRIA (Cytochrome c Oxidase Sub Unit 1)
Aisahulinnuha1,
Aldyan Islmail2, Nadya Ledi Saputri3, Kiki Rofiqoh4,
Hafidz al Qodri5, Riska Maulidia6
1T20158004, 2T20158006, 3T20158014,
4T20158038, 5T20158043, 6T20158044
BIO 15319 – Taksonomi Hewan - FTIK Institut
Agama Islam Negeri Jember
Abstrak
Filogenetik adalah studi tentang hubungan antara
organisme berdasarkan kekerabatan satu sama lain, penelusuran hubungan evolusi,
sejarah kehidupan suatu spesies . Pohon filogenetik mampu menggambarkan
hubungan antara spesies dengan moyang terakhir yang paling dekat dengan spesies
yang dibandingkn sehingga dapat diketahui kedekatan suatu spesies dengan
spesies lainnya. DNA Mitokondria adalah penanda genetik yang sangat penting
digunakan dalam mempelajari evolusi, kekerabatan, dan variasi genetik pada
berbagai taxa hewan COI dapat dugunakan sebagai DNA barcoding. COI merupakan
gen kadidat sebagai DNA barcoding yang
digunakan untuk mengetahui keanekaragaman pada semua jenis hewan hal ini
menunjukkan bahwa gen COI cukup variabel diantara spesies yang dapat digunakan
sebagai marjer dalam menentukan filogeni dan studu populasi. Pada penelitian
ini dilakukan analisis skuen DNA dari Mitokondria Cytochrome c Oxidase Sub Unit 1 (COI) pada monyet (Macaca) untuk menganalisis filogenetiknya dalam satu
spesies denga spesies lainnya (Macaca fascicularis, Macaca nigra, Macaca
namestrina, Macaca mulatta dan Macaca tonkeana). squence DNA
Mitokondria yang di gunakan diperoleh dari GenBank yaitu squence Dna
Mitokondria Cytochrome c Oxidase Sub Unit 1 (COI) dari 5 spesies (Macaca
fascicularis, Macaca nigra, Macaca namestrina, Macaca mulatta dan Macaca
tonkeana). Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dikorelasikan dengan
penelitian yang sebelumnya mengenai filogenetik molekuler DNA Mitokondria
(mtDNA) genus Macaca (Macaca
fascicularis, Macaca nigra, Macaca namestrina, Macaca mulatta dan Macaca tonkeana)
sehingga dapat dikatakan bahwa spesies Macaca fascicularis dan Macaca Mulatta
memiliki kekerabatan yang dekat.
Pendahuluan
Macaca adalah
sejenis kera dari famili Cercopithecidae. Macaca memiliki
berbagai jenis karakteristik yang cukup
signifikan satu dengan yang lainnya. Macaca
cukup populer dan mudah dijumpai terutama didaerah kepulauan beriklim tropis. Macaca
betina mendominasi koloni tersebut, jumlah betina mengalami peningkatan lebih
lama tergantung pada posisi silsilah mereka. Mereka tergolong omnivora,
pembiakan terjadi sepanjang tahun di beberapa spesies iklim tropis. Genus Macaca
memiliki ragam prilaku. Banyak fitur diversifikasi perilaku sosial dan
organisasi dalam genus ini dan dikaitkan dengan perbedaan sosio-ekologi. Namun,
beberapa aspek inti dari perilaku sosial dan organisasi tampaknya sangat
konservatif, menunjukkan tingkat inersia filogenetik yang tinggi. Klasifikasi
organisasi sosial monyet yang baru-baru ini diturunkan, serta sejumlah besar
ciri sosial dan fisik dianalisis untuk 16 spesies untuk memastikan peran
filogeni dalam menjelaskan distribusi sifat-sifat didalam genus Macaca.
Sifat-sifat tersebut dipetakan ke dalam dua alternatif filogeni. Pola
organisasi sosial berdasarkan tingkat asimetri dalam hubungan sosial
menunjukkan tingkat inersia filogenetik yang tinggi dan signifikan.
Filogenetik
adalah studi tentang hubungan antara organisme berdasarkan kekerabatan satu
sama lain, penelusuran hubungan evolusi, sejarah kehidupan suatu spesies
(Brown, 2002). Pohon filogenetik mampu menggambarkan hubungan antara spesies
dengan moyang terakhir yang paling dekat dengan spesies yang dibandingkn
sehingga dapat diketahui kedekatan suatu spesies dengan spesies lainnya. DNA
Mitokondria adalah penanda genetik yang sangat penting digunakan dalam
mempelajari evolusi, kekerabatan, dan variasi genetik pada berbagai taxa hewan
(Kocher et al. 1989, Ingman et al. 2000)COI dapat dugunakan sebagai DNA
barcoding (Moritz and Cicero, 2004). COI merupakan gen kadidat sebagai DNA barcoding yang digunakan untuk mengetahui
keanekaragaman pada semua jenis hewan (Hebert et al., 2003) hal ini menunjukkan
bahwa gen COI cukup variabel diantara spesies yang dapat digunakan sebagai
marjer dalam menentukan filogeni dan studu populasi.
Pada
penelitian ini dilakukan analisis skuen DNA dari Mitokondria Cytochrome c Oxidase Sub Unit 1 (COI) pada monyet (Macaca) untuk
menganalisis filogenetiknya dalam satu spesies denga spesies lainnya (Macaca
fascicularis, Macaca nigra, Macaca namestrina, Macaca mulatta dan Macaca
tonkeana).
Metode
Sampel – squence DNA Mitokondria yang di gunakan diperoleh dari GenBank (www.ncbi.nlm.gov) yaitu squence Dna
Mitokondria Cytochrome c Oxidase Sub Unit 1 (COI) dari 5 spesies (Macaca
fascicularis, Macaca nigra, Macaca namestrina, Macaca mulatta dan Macaca
tonkeana). Berikut keterangan jelasnya di Tabel 1.
Tabel 1. Spesies yang digunakan untuk analisis squence mtDNA pada studi ini, yaitu Gen Bank accesion number, asal spesimen dan
panjang mtDNA keseluruhan.
No.
|
Spesies
|
GenBank accesion number
|
Asal
|
Panjang DNA (Complete genom)
|
1.
|
Macaca fascicularis
|
FJ906803
|
Asia Tenggara
|
16575 bp
|
2.
|
Macaca nigra
|
NC_026120
|
Sulawesi Utara – IDN
|
16564 bp
|
3.
|
Macaca namestrina
|
NC_026976
|
Sulawesi – IDN
|
16560 bp
|
4.
|
Macaca mulatta
|
AY612638
|
Afganistan
|
16564 bp
|
5.
|
Macaca tonkeana
|
NC_025222
|
Sulawesi Tengah – IDN
|
16560 bp
|
Analisis
Filogenetik –
squence nukleotida diselaraskan (aligment) menggunakan CLUSTALW. Laju
substitusi nukleotida dari mtDNA (R) diuji dengan formula, R= transisi +
transversi; codon position: 1st, 2nd, 3rd dan noncoding site. Pohon
filogenetik dibuat berdasarkan metode neighbour-joining (NJ) dengan Maximum
Parsomony (MP), metode estimasi varian dengan Boostrap (bs) dengan 1000
replikasi. Cabang dengan nilai Boostrap ≥ 70% dianggap mendukung dengan baik, gap
dan unresilved site diperlakukan dengan Complete Deletion, keseluruhan
analisis filogenetik menggunakan Molecular Evolutionary Genetics Analysis
version 5.05 (MEGA5) computer software pacjage.
A
Gambar 1. Pohon filogenetik menggunakan metode neighbour-joining
menunjukkan filogenetik antara 5 spesies
genus Macaca berdasarkan squence COI dari GenBank (www.ncbi.nlm.nih.gov).
B
Gambar 2. Pohon filogenetik menggunakan metode Maximum
Parsomony menunjukkan filogenetik antara 5
spesies genus Macaca berdasarkan squence
COI dari GenBank (www.ncbi.nlm.nih.gov).
Hubungan
Filogenetik – Berdasarkan pohon filogenetik
dengan metode NJ dari daerah COI (Gambar 1.A) diketahui bahwa spesies Macaca
fascicularis berkerabat dekat dengan Macaca mulatta.
Hasil
& Pembahasan
Laju substitusi nukleotida tertinggi yang ditemukan pada COI adalah 0,1.
Hubungan
filogenetik berdasarkan pohon filogenetik dengan
metode NJ dari daerah COI (Gambar 1.A) diketahui menunjukkan bahwa spesies
Macaca fascicularis berkerabat dekat dengan Macaca mulatta. Dan berdasarkan
pohon filogenetik MP dari daerah COI (Gambar 1.B) juga diketahui bahwa Macaca
fasicularis dan Macaca Mulatta berkerabat dekat.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil dan pembahasan yang dikorelasikan dengan penelitian yang sebelumnya
mengenai filogenetik molekuler DNA Mitokondria (mtDNA) genus Macaca (Macaca fascicularis, Macaca nigra, Macaca namestrina, Macaca mulatta dan Macaca tonkeana)
sehingga dapat dikatakan bahwa spesies Macaca fascicularis dan Macaca Mulatta
memiliki kekerabatan yang dekat.
Ucapan
Terimakasih
Terimakasih
kepada bapak Husni Mubarok M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Taksonomi
Hewan, terimakasih pela kepada National Center for Biotecnology (NCBI) – www.ncbi.nml.nih.gov. Brown, Kocher
et al., Moritz and Cicero, Hebert et al., Genetic and Molecular Resarch (GMR) journal, Author
Molecular Evolutionary Genetic Analisis (MEGA5), dan semua pihak yang telah
membantu.
Daftar
Pustaka
Brown, T.A. 2002. Genomes 2nd. Magdalen Road, Oxford,
UK: BIOS Scientifict Publisher Ltd.
Hebert, .d.n., Cywinska, A., Ball, S.I and de Waard, J.R.2003. Barcoding
Animal Life: Cytochrome c Oxidase SubUnit 1 Divergences Among Closely Related
Species. Proceeding of The Royal Society of London, Series B: Biological
Science, 270:96-99.
Moritz C, Dowling TE, Brown WM. 1987: Evolution of Animal Mitochondrial
DNA Relevance for Population Biology and Systematics. Ann Rev Ecol Syst. 18:
269-291.
Komentar
Posting Komentar