Pyhlum Artropoda


PHYLUM ARTROPODA

Aisahulinnuha
Tadris Biologi, FTIK, Instiut Agama Islam Negeri Jember
T20158004

ABSTRAK
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas. Tubuh Arthropoda terdiri atas caput (kepala), toraks(dada), dan abdomen (perut) yang bersegmen-segmen. Tujuan laporan ini untuk mengetahui karakter morfologi, kalasifikai, dendogram dan kunci identifikasi dari filum Atropoda. Metode Yang dilakukan yaitu dengan cara mengamati hewan artropoda tersebut dengan kaca pembesar dan mengambar bagian-bagiannya. kesimpulan Hewan arthropoda ada yang mengalami metemorfosis sempurna, metemorfosis tidak sempurna, dan ada yang tidak bermetamorfosis. Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual. Ciri-ciri umum dari antropoda antara lain mempunyai anggota yang beruas, tubuhnya bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas-ruas, tubuh dibungkus oleh zat kitin sehingga merupakan rangka luar, biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berkitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah digerakkan, sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali.

Kata kunci: Artropoda/Metamorfosis/spesimen.
 

PENDAHULUAN
            Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas. Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku. Hewan ini memiliki jumlah spesies yang saat ini telah diketahui sekitar 900.000 spesies. Hewan yang tergolong arthropoda hidup di darat sampai ketinggian 6.000 m, sedangkan yang hidup di air dapat ditemukan sampai kedalaman 10.000 meter. Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas. Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku. Hewan ini memiliki jumlah spesies yang saat ini telah diketahui sekitar 900.000 spesies. Hewan yang tergolong arthropoda hidup di darat sampai ketinggian 6.000 m, sedangkan yang hidup di air dapat ditemukan sampai kedalaman 10.000 meter (Karmana,2007). Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen.Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya.
Tubuh Arthropoda merupakan simetri bilateral dan tergolong tripoblastik selomata. Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka. Contoh : laba-laba, lipan, kalajengking, jangkrik, belalang, caplak, bangsat, kaki seribu, udang, lalat / laler, kecoa. Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki panjang lebih dari 60 cm. Kutikula berfungsi melindungi tubuh bagian dalam, memberi bentuk pada tubuh serangga dan dapat menjadi tempat melekatnya otot, terutama yang berhubungan dengan alat gerak. Otot serangga merupakan otot serat lintang yang susunannya sangat kompleks. Otot ini diperlukan untuk melakukan gerakan yang cepat. Tubuh Arthropoda terdiri atas caput (kepala), toraks(dada), dan abdomen (perut) yang bersegmen-segmen. Pada laba-laba dan udang, kepala dan dadanya bersatu membentuk sefalotoraks, tetapi ada juga spesies yang sulit dibedakan antara kepala, toraks, dan abdomennya, seperti pada lipan. Pada tiap-tiap segmen tubuh ada yang dilengkapi alat gerak dan ada juga yang tidak dilengkapi alat gerak.
Hewan arthropoda memiliki organ sensoris yang sudan berkembang, seperti mata, penciuman, serta antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan pencium. Tingkat perkembangannya sesuai dengan kondisi lingkungan tempat hidupnya. Sitem peredaran darah terdiri atas jantung di bagian dorsal. Sistem peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah terbuka yang tidak memiliki kapiler darah. Jantung berfungsi untuk memompa darah keseluruh tubuh.
Hewan arthropoda yang hidup di air ada yang bernapas dengan menggunakan insang, sistem trakea, paru-paru buku, atau pada beberapa spesies melalui permukaan tubuh.
Anggota filum arthropoda dapat dibedakan menjadi hewan jantan dan betina. Fertilisasi arthropoda terjadi secara internal. Telur banyak mengandung kuning telur yang tertutup oleh cangkang. Hewan arthropoda ada yang mengalami metemorfosis sempurna, metemorfosis tidak sempurna, dan ada yang tidak bermetamorfosis.Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual.Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis. Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan). Individu yang dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua).

METODE PENELITIAN
Alat dan bahan: Alat Seksi, Papan Seksi, Kaca Pembesar (Loup),Penggaris,Jarum Pentul, Buku Identifikasi, Lembar Pengamatan & Alat Tulis.Bahan Spesimen Artropoda. Waktu jam 12.30 sampai selesai. Hari: Senin . tanggal:  23 April 2018. tempat: laboratorium IAIN jember.
Prosedur pengamatan: Artropoda, 1. Siapkan alat dan bahan, 2. Letakkan spesimen di atas papan seksi, 3. Amati spesimen dengan menggunakan kaca pembesar (Loup) dan 4. Catat karakter morfologi.

HASIL
ARTROPODA
Nama Spesimen: Udang (Penaues Sp).
Locality: Pasar Gumelar
Klasifikasi:
Kingdom: Animalia
Filum: Artropoda
Kelas: Crustacea
Ordo: Decapoda
Family: Penaeidae
Genus: Penaeus
Spesies: Penaeus Sp.
Karakter Morfologi:
Bentuk Tubuh: Memanjang
Warna Tubuh: Putih kemerahan
Jumlah Pleopods: 5 pasang
Jumlah Pereopods: 6 pasang
Panjang Badan: 6 cm
Panjang Kepala: 5 cm
Panjang Antena: 15,5 cm
Panjang Pereopods: 4,5 cm
Panjang Pleopods: 2,5 cm

Gambar  1.



ARTROPODA
Nama Spesimen: Kupu-kupu
Locality: Halaman Gedung G (Kampus IAIN Jember)
Klasifikasi:
Kingdom: Animalia
Phylum: Artropoda
Class: Insecta
Ordo: Lepidoptera
Family: Nymphalidae
Genus: Vanessai Fabricius
Spesies: D. plexippus

Karakter Morfologi:
Panjang Badan: 2,5 cm
Panjang Sayap Keseluruhan: 4 cm
Panjang Sayap Belakang: 2,5 cm
Panjang Sayap Depan: 1,2 cm
Panjang Antena: 1,4 cm
Memilki Sepasang Mata
Lebar Abdomen: 1 cm
Kulit Bercorak: Berwarna coklat + putih
Bentuk Tubuh: Simetri Bilateral
Berat: 0,2 gram
Kunci Identifikasi: 1a-2b-1b-7b-10a (sumber,2000.Entomologi Pertanian , Jakarta).

Gambar 2.


ARTROPODA
Nama Spesimen: Laba-laba
Locality: kebun
Klasifikasi:
Kingdom: Animalia
Phylum: Artropoda
Class: Arachnida
Ordo: Araneae
Family: Araneidae
Genus: Araneus
Spesies: Araneus diadematus
Karakter Morfologi:
Panjang Tubuh sekitar:  9 cm
Panjang kaki sekitar: 15 cm
Memiliki 8 kaki
Berwarna hitam ada titik kuning pada kaki dan tubuh bagian dalam.


Gambar 3.

ARTROPODA
Nama Spesimen: Belalang
Locality: sawah
Klasifikasi:
Kingdom: Animalia
Filum: Artropoda
Class: Insecta
Ordo: Orthoptera
Family: Acrididae
Genus: Dissosteira
 Spesies: Dissosteira carolina

Karakter Morfologi:
Warna Tubuh: Coklat dengan garis kuning.
Tubuh terbagi menjadi: Kepa, Torak, Abdomen
3 Panjang Kaki
P: 5 cm
Lebar: 0,7 cm.

Gambar 4.



PEMBAHASAN
            Dari Praktikum yang telah saya amati bahwa dapat diketahui udang memiliki karakter morfologi: Tubuh udang terdiri atas sefalotoraks dan abdomen. Sefalotoraks (kepala dada) merupakan pennyatuan bagian kepala dan badan. Udang memiliki rangka luar dari kitin yang keras. Rangka luar yang keras ini karena mengandung zat kapur. Dibagian kepala terdapat sepasang mandibula dan dua pasang maksila. Pada setiap segmen abdomen terdapat kaki renang. Pada ujung abdomen terdapat kaki daun (uropod). 
Bagian tubuh udang terdiri dari kepala yang bergabung dengan dada (chepalothorax) dan perut (abdomen). Kepala udang terdiri dari antenula , antena, mandibula, dan sepasang maxillae. Kepala udang juga dilengkapi dengan 5 pasang kaki jalan (periopod) yang terdiri dari 2 pasang maxillae dan 3 pasang maxiliped. Perut udang terdiri dar 6 ruas dan juga terdapat pasang kaki renang (pleopod) serta sepasang uropod (mirip ekor) yang membentuk kipas bersama-sama telson.
Karakter Morfologi dari Kupu-kupu yaitu mimiliki Panjang badan 2,5 cm,
Panjang sayap keseluruhan  4 cm, Panjang sayap belakang 2,5 cm, Panjang sayap depan 1,2 cm, Panjang antena 1,4 cm, Memilki Sepasang Mata Lebar berabdomen 1 cm. Kulitnya bercorak berwarna coklat dan putih, Bentuk tubuh Simetri bilateral danmempunyai  Berat sekitar 0,2 gram. Kupu-kupu mempunyai Kingdom Animalia, Phylum Artropoda, Class Insecta, Ordo Lepidoptera, Family Nymphalidae, Genus Vanessai Fabricius, dan memiliki Spesies D. plexippus.
Dapat diketahui laba-laba, Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu sefalotoraks (kepala-dada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior.Sefalotoraks adalah penyatuan tubuh bagian sefal atau kaput (kepala) dan bagian toraks (dada). Pada sefalotoraks terdapat sepasang kalisera (alat sengat), sepasang pedipalpus (capit), dan enam pasang kaki untuk berjalan. Kalisera dan pedipalpus merupakan alat tambahan pada mulut. Pada bagian abdomen (opistosoma) laba-laba terdiri dari mesosoma dan metasoma.Pada bagian posterior abdomen terdapat spineret yang merupakan organ berbentuk kerucut dan dapat berputar bebas. Didalam spineret terdapat banyak spigot yang merupakan lubang pengeluaran kelenjar benang halus atau kelenjar benang abdomen. Kelenjar benang halus mensekresikan cairan yang mengandung protein elastik. Protein elastik tersebut akan mengeras di udara membentuk benang halus yang digunakan untuk menjebak mangsa.
Tubuh belalang terdiri atas kepala, dada, dan perut. Dibagian kepala terdapat sepasang antena yang berfungsi sebagai indra pembau. Selain antena, dibagian kepala juga terdapat mata majemuk dan mulut. Mulut pada belalang terdiri atas mandibula, maksila, dan labium. Dada terdiri dari tiga ruas dan dibagian dada (toraks) terdapat 3 pasang kaki yang terdiri atas 1 pasang kaki yang berukuran besar dan 2 pasang kaki yang berukuran kecil. Setiap ujung kaki pada belalang terdapat seperti duri. Dibagian perut (abdomen) terbagi atas 11 segmen, segmen terakhir berubah menjadi alat reproduksi. Belalang memiliki sayap yang menutupi bagian sayapnya. Habitat belalang adalah di padang pasir dengan makanan utamanya adalah rerumputan. Belalang merupakan salah satu contoh hewan dari kelas insecta dalam filum arthropoda. 

SIMPULAN
            Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas. Tubuh Arthropoda terdiri atas caput (kepala), toraks(dada), dan abdomen (perut) yang bersegmen-segmen. Hewan arthropoda ada yang mengalami metemorfosis sempurna, metemorfosis tidak sempurna, dan ada yang tidak bermetamorfosis. Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual. Ciri-ciri umum dari antropoda antara lain mempunyai anggota yang beruas, tubuhnya bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas-ruas, tubuh dibungkus oleh zat kitin sehingga merupakan rangka luar, biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berkitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah digerakkan, sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali.

DAFTAR PUSTAKA
Radiopoetro, 1996. Zoologi. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Rusyan, adun.2011.Zoologi invertebrate (teori dan praktik). Alfeta. Bandung.
Slamet Adeng dan Madang Kodri.2008.Zoologi Vertebrata.laboratorium biologi program studi pendidikan biologi FKIP UNSRI.  Indralaya

Komentar